Ada
dua pandangan mengenai nilai/kegunaan ilmu, yaitu bersifat netral (value free) dan terikat
dengan nilai (value bound).
Pada
tahun 1970-an terjadi polemik antara Mukti Ali (IAIN Yogyakarta) dengan Sadali
(ITB). Mukti Ali menyatakan bahwa sain itu netral, sementara Sadali berpendapat
sain tidak netral. Ternyata Mukti Ali hanya memancing, ia tidak sungguh-sungguh
berpendapat begitu.[1]
Dalam
ujaran Mukti Ali waktu itu, sain itu netral, seperti pisau, digunakan untuk apa
saja itu terserah penggunanya. Pisau itu dapat digunakan untuk membunuh (salah
satu perbuatan jahat) dan dapat juga digunakan untuk perbuatan lain yang baik.[2]
Bagi
mereka yang mengatakan bahwa ilmu itu bersifat netral, berpendapat bahwa ilmu
tidak mengenal sifat baik atau buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang
harus mempunyai sikap. Jalan mana yang akan ditempuh dalam memanfaatkan
kekuasaan yang besar itu terletak pada sistem nilai si pemilik pengetahuan
tersebut. Kekuasaan ilmu yang besar ini mengharuskan seorang ilmuwan mempunyai
landasan moral yang kuat. Tanpa suatu landasan moral yang kuat seorang ilmuwan
akan lebih merupakan seorang tokoh seperti Frankenstein yang menciptakan momok
kemanusiaan yang merupakan kutuk.[3] Kenyataan
inilah yang menyebabkan ada orang menyangka bahwa sain itu netral. Dalam
konteks seperti itu memang ya, tapi dalam konteks lain belum tentu ya.
Sementara
bagi mereka yang berpendapat bahwa ilmu itu terikat dengan nilai, berpendapat
bahwa ilmu itu harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia.
Bila
sain itu kita anggap netral, atau
kita mengatakan bahwa sain sebaiknya netral keuntungannya ialah perkembangan
sain akan cepat terjadi. Karena tidak ada yang menghambat atau menghalangi
tatkala peneliti (1) memilih dan menetapkan objek yang hendak diteliti, (2)
cara meneliti, dan (3) tatkala menggunakan produk penelitian. Orang yang
menganggap sain tidak netral, akan
dibatasi oleh nilai dalam (1) memilih objek penelitian, (2) cara meneliti, dan
(3) menggunakan hasil penelitian.[4]
Tatkala
akan meneliti kerja jantung manusia, orang yang beraliran sain tidak netral
mungkin akan mengambil jantung kelinci atau hewan lainnya yang paling mirip
dengan manusia. Sementara orang yang beraliran sain netral mungkin akan
mengambil orang gelandangan untuk diambil jantungnya. Orang yang beraliran sain
value bound, dalam epistemologi akan meneliti jantung itu dengan tidak
menyakiti kelinci itu, sementara orang yang menganut sain value free tidak akan
mempedulikan apakah objek penelitian menderita atau tidak. Orang yang beraliran
sain netral akan menggunakan hasil penelitian itu secara bebas, sementara orang
yang bermadzhab sain terikat akan menggunakan produk itu hanya untuk kebaikan
sajaLalu apa kerugiannya bila kita ambil paham sain netral? Bila kita pilih
paham sain netral maka kerugiannya ialah ia akan melawan keyakinan, misalnya
keyakinan yang berasal dari agama. Percobaan pada manusia mungkin diartikan
sebagai penyiksaan kepada manusia. Maka, penganut sain tidak netral akan
memilih objek penelitian yang mirip dengan manusia. Untuk melihat proses
reproduksi, tentu harus ada pertemuan antara sperma dan ovum. Untuk itu
peneliti dari kalangan penganut sain netral tidak akan keberatan mengambil
sepasang lalaki-perempuan yang belum nikah untuk mengadakan hubungan kelamin
yang dari situ diamati bertemunya sperma dan ovum. Peneliti yang menganut sain
tidak netral akan melakukan itu terhadap pasangan yang telah menikah.
Yang
paling merugikan kehidupan manusia adalah bila paham sain netral itu menerapkan
pahamnya pada aspek aksiologi. Mereka dapat saja menggunakan hasil penelitian
untuk keperluan apapun tanpa pertimbangan nilai. Paham sain netral sebenarnya
telah melawan atau menyimpang dari maksud penciptaan sain. Tadinya sain dibuat
untuk membantu manusia dalam menghadapi kesulitan hidupnya. Paha mini
sebenarnya telah bermakna bahwa sain itu tidak netral, sain memihak pada
kegunaan membantu manusia menyelesaikan kesulitan yang dihadapi oleh manusia.
Sementara itu, paham sain netral justru akan memberikan tambahan kesulitan bagi
manusia.
Dari
beberapa uraian yang penulis ajukan diatas, pembaca hendaknya dapat menilai
sendiri, apakah ilmu itu bersifat netral ataukah terikat dengan nilai.
DAFTAR PUSTAKA
Beerling, dkk. 1990. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta:
Tiara Wacana.
S. Suriasumantri,
Jujun. 1985. Ilmu dalam Paerspektif:
Sebuah Karangan tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Gramedia.
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[1]
Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu: Mengurai
Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan, hlm. 45.
[2]
Ibid, hlm 45-46.
[3]
Lihat Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam
Perspektif: Sebuah Karangan tentang Hakekat Ilmu (Jakarta: Gramedia, 1985)
hlm. 35-36.
[4]
Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu: Mengurai
Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan, hlm. 47.
1 comments:
Problem: HP Printer not connecting to my laptop.
I had an issue while connecting my 2 year old HP printer to my brother's laptop that I had borrowed for starting my own business. I used a quick google search to fix the problem but that did not help me. I then decided to get professional help to solve my problem. After having received many quotations from various companies, i decided to go ahead with Online Tech Repair (www.onlinetechrepairs.com).
Reasons I chose them over the others:
1) They were extremely friendly and patient with me during my initial discussions and responded promptly to my request.
2) Their prices were extremely reasonable.
3) They were ready and willing to walk me through the entire process step by step and were on call with me till i got it fixed.
How did they do it
1) They first asked me to state my problem clearly and asked me a few questions. This was done to detect any physical connectivity issues with the printer.
2) After having answered this, they confirmed that the printer and the laptop were functioning correctly.
3) They then, asked me if they could access my laptop remotely to troubleshoot the problem and fix it. I agreed.
4) One of the tech support executives accessed my laptop and started troubleshooting.
5) I sat back and watched as the tech support executive was navigating my laptop to spot the issue. The issue was fixed.
6) I was told that it was due to an older version of the driver that had been installed.
My Experience I loved the entire friendly conversation that took place with them. They understood my needs clearly and acted upon the solution immediately. Being a technical noob, i sometimes find it difficult to communicate with tech support teams. It was a very
different experience with the guys at Online Tech Repairs. You can check out their website www.onlinetechrepairs.com or call them on 1-914-613-3786.
Would definitely recommend this service to anyone who needs help fixing their computers.
Thanks a ton guys. Great Job...
Post a Comment