Saturday, October 27, 2012

Tafsir al-Qur'an Surah Ar-rahman ayat 1-4


Surat AR RAHMAN adalah surat yang ke-55 diturunkan di Mekkah. Dia mempunyai bawaan yang istimewa, karena 31 kali satu susunan kata ayat diulang-ulang, namun tiap diulang tiap terasa lebih mendalam pengaruhnya ke dalam jiwa kita, bila membacanya:
“ Karunia Tuhan yang mana juakah yang hendak kamu berdua dustakan?”
Ayat ini adalah berupa pertanyaan kepada dua makhluk Tuhan, yaitu manusia dan jin. Kepada kedua makhluk itu mendapat seruan dari Tuhan supaya sadar akan hidupnya dan sadar akan hubungannya dengan Allah, sebagai Khalik-Nya. Maka di dalam Surat Ar Rahman ini disadarkanlah kepada manusia dan juga kepada jin tentang kedudukan kedua makhluk itu di dalam  wujud alam ini.
Apabila surat ini dibaca dengan seksama dan khusyu’ akan terasalah hubungan diri yang kecil ini dengan alam yang besar. Terlebih dahulu disebutkan secara tunggal sifat Tuhan yang utama: Ar Rahman yang kita diartikan Maha Pemurah, Pengasih, dan juga Tuhan Pemurah. Dengan membaca ayat itu pada permulaan, yaitu menyebut sifat Allah yang utama, yaitu Ar Rahman, yang terbayang terlebih dahulu ialah betapa kasih Tuhan, betapa sayang Tuhan dan betapa murah Tuhan yang terbayang pada alam seluruhnya.
Kasih yang utama kepada insan ialah karena insan itu tidak dibiarkan terlantar tersia sia, melainkan dikeluarkan mereka daripada gelap gulita kepada terang benderang, terutama sifat Ar Rahman Illahi itu dinampakkan denga mengajarkan Al Qur’an. Terdahulu disebutkan bahwasannya Tuhan Yang Rahman menurunkan Al Qur’an, baru disebutkan tentang Tuhan menciptakan manusia. Berarti bahwa Al Qur’an ialah sebagai penyambut dari kedatangan manusia yang akan lahir di dalam alam ini, bahwasannya mereka tidak akan disiasiakan dan tidak akan ditelantarkan.



Q.S. Ar-Rahman ayat 1-4

A.     Ayat dan terjemahan



ß`»oH÷q§9$# ÇÊÈ   zN¯=tæ tb#uäöà)ø9$# ÇËÈ   šYn=y{ z`»|¡SM}$# ÇÌÈ   çmyJ¯=tã tb$ut6ø9$# ÇÍÈ  
“(Tuhan) yang Maha pemurah. Yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”

B.     Tafsir Mufradat



Salah satu diantara nama-nama Allah yang indah (Asmaul Husna).
`»oH÷q§9$#
Umat Manusia.
`»|¡SM}$#
Kemampuan manusia untuk mengutarakan isi hatinya dan memahamkannya kepada orang lain.
b$ut6ø9$#

C.     Tafsir Ayat


“ar-rahman”. (ayat 1)
Arti dari Ar-Rahman adalah amat luas, kalimat dalam pengambilannya ialah RAHMAT. Yang berarti kasih, sayang, cinta, pemurah. Dia meliputi kepada segala segi dari kehidupan manusia dan terbentang didalam segala makhluk yang wujud dalam dunia ini[1].
Apabila kita perhatikan dalam Al-qur’an, maka akan kita jumpai hampir pada tiap-tiap halaman kalimat-kalimat rohman, rohim, rahmat, rahmati, rohimi, ruhamaak, arhamah, dan al-arham yang semuanya itu mengandung arti kasih, sayang, pemurah, kesetiaan, dan lain-lain.
     “yang mengajarkan Al-qur’an” (ayat 2)
            Inilah salah satu dari rahman, atau kasih sayang tuhan kepada manusia, yaitu diajarkan kepada manusia itu al-qur’an, yaitu wahyu ilahi yang diwahyukan kepada nabi-Nya Muhammad SAW. Yang dengan sebab Al-qur’an itu manusia dikeluarkan dari gelap gulita kepada terang benderang dan dibawa kepada jalan yang lurus. Maka datangnya pelajaran Al-qur’an kepada manusia itu yakni sebagai penggenapan kasih Tuhan. Rahmat ilahi yang utama adalah ilmu pengetahuan yang dianugrahkan Allah kepada kita manusia. Mengetahui itu adalah suatu kebahagiaan, apalagi kalau yang diketahui itu adalah Al-Qur’an.
            Dan oleh karena surat ini menyebut nyebut tenatang nikmat-nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya, maka terlebih dahulu Allah menyebutkan nikmat yang merupakan nikmat yang besar kedudukannya dan terbanyak manfaatnya, bahkan paling sempurna faidahnya, yaitu nikmat diajarkannya Al-qur’an. Karena dengan mengikuti Al-Qur’an maka diperolehlah kebahagiaan didunia dan diakhirat, lalu diperolehlah segala keinginan[2].
       yang menciptakan manusia” (ayat 3)
            Dia telah menciptakan manusia dan mengajarinya mengungkapkan apa yang terlintas dalam hatinya dan terbetik dalam sanubarinya. Sekiranya tidak demikian, maka Nabi Muhammad Saw takkan dapat mengajarkan al-qur’an kepada umatnya. Penciptaan manusia pun adalah satu diantara tanda Rahman Tuhan kepada alam ini. Sebab diantara begitu banyak makhluk Ilahi didalam alam, manusia lah satu-satunya makhluk yang paling mulia dan paling baik bentuknya. Sebagaimana firman Allah:[3]
ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OƒÈqø)s? ÇÍÈ  
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .”
Maka terbentanglah alam luas ini dengan seisinya, sehingga manusia dapat tinggal dan berdiam diatasnya. Dan Allah menambah Rahmat-Nya kepada manusia dengan memberikan akal serta fikiran kepada mereka. Dengan akal dan fikiran tersebut manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan alam. Hujan turun dan air mengalir, lalu manusia membuat sawah. Jarak diantara satu bagian dunia dengan bagian dunia yang lain amat jauh.bahkan seperlima dunia adalah tanah daratan, sedang empat perlima lautan yang luas.
Manusia dengan akal budinya menembus jarak dan perpisahan yang jauh tadi membuat bahtera dan kapal untuk menghubungkannya satu dengan yang lain. Di antara begitu banyak makhluk Tuhan di dalam dunia ini, manusialah yang dikaruniai perkembangan akal dan fikiran, sehingga  timbullah pepatah terkenal, bahwasanya tabiat manusia itu ialah hidup yang lebih maju.
“Yang mengajarkan kepadanya berbicara” (ayat 4)
            Barulah Rahman Allah kepada manusia tadi lebih sempurna lagi, karena manusiapun diajar oleh Tuhan menyatakan perasaan hatinya dengan kata-kata.  Itulah yang ada di dalam bahasa Arab tersebut “Al Bayan”, yaitu menjelaskan, menerangkan apa yang terasa di hati, sehingga timbullah bahasa-bahasa. Kita pun sudah sama maklum bagaimana pentingnya kemajuan bahasa karena kemajuan Ilmu Pengetahuan. Suatu bangsa yang lebih maju, terutama dilihat orang dalam kesanggupannya memakai bahasa, memakai bicara. Alangkah malang yang tidak sanggup memakai lidahnya untuk merasakan perasaan hatinya, “bagai orang bisu bermimpi” kemana dan bagaiman dia akan menerangkan mimpinya? Oleh sebab itu jelaslah bahwa pemakaian bahasa adalah salah satu diantara Rahman Allah juga di muka bumi ini. Beribu-ribu sampai berjuta-juta buku-buku yang dikarang, dalam beratus ragam bahasa, semuanya menyatakan apa yang terasa di hati sebagai hasil penyelidikan, pengalaman, dan kemajuan hidup.


KESIMPULAN


Surat Ar-Rahman adalah surat yang ke-55 diturunkan di Mekkah. Dia mempunyai bawaan yang istimewa, karena 31 kali satu susunan kata ayat diulang-ulang, namun tiap diulang tiap terasa lebih mendalam pengaruhnya ke dalam jiwa kita, bila membacanya.
Arti dari Ar-Rahman adalah amat luas, kalimat dalam pengambilannya ialah RAHMAT. Yang berarti kasih, sayang, cinta, pemurah. Dia meliputi kepada segala segi dari kehidupan manusia dan terbentang didalam segala makhluk yang wujud dalam dunia ini.



DAFTAR PUSTAKA



Musthafa Al-Maraghi, Syekh Ahmad. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. (Semarang: Toha Putra. 1989).

Bahreisy, Salim. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir. (Surabaya: PT. Bina Ilmu. 1992)

Hamka. Tafsir Al-Azhar. (Jakarta: Panji Mas. 1986).

Al-Qur’an In Word.








[1] Hamka Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: PanjiMas. 1986) Hlm 207
[2] Syekh Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Hlm 187
[3] Lihat Q.S. At-Tin ayat 4

0 comments:

Post a Comment