Surat AR RAHMAN
adalah surat yang ke-55 diturunkan di Mekkah. Dia mempunyai bawaan yang
istimewa, karena 31 kali satu susunan kata ayat diulang-ulang, namun tiap
diulang tiap terasa lebih mendalam pengaruhnya ke dalam jiwa kita, bila
membacanya:
“ Karunia Tuhan
yang mana juakah yang hendak kamu berdua dustakan?”
Ayat ini adalah
berupa pertanyaan kepada dua makhluk Tuhan, yaitu manusia dan jin. Kepada kedua
makhluk itu mendapat seruan dari Tuhan supaya sadar akan hidupnya dan sadar
akan hubungannya dengan Allah, sebagai Khalik-Nya. Maka di dalam Surat Ar
Rahman ini disadarkanlah kepada manusia dan juga kepada jin tentang kedudukan
kedua makhluk itu di dalam wujud alam
ini.
Apabila surat
ini dibaca dengan seksama dan khusyu’ akan terasalah hubungan diri yang kecil
ini dengan alam yang besar. Terlebih dahulu disebutkan secara tunggal sifat
Tuhan yang utama: Ar Rahman yang kita diartikan Maha Pemurah, Pengasih, dan
juga Tuhan Pemurah. Dengan membaca ayat itu pada permulaan, yaitu menyebut
sifat Allah yang utama, yaitu Ar Rahman, yang terbayang terlebih dahulu ialah
betapa kasih Tuhan, betapa sayang Tuhan dan betapa murah Tuhan yang terbayang
pada alam seluruhnya.
Kasih yang
utama kepada insan ialah karena insan itu tidak dibiarkan terlantar tersia sia,
melainkan dikeluarkan mereka daripada gelap gulita kepada terang benderang,
terutama sifat Ar Rahman Illahi itu dinampakkan denga mengajarkan Al Qur’an.
Terdahulu disebutkan bahwasannya Tuhan Yang Rahman menurunkan Al Qur’an, baru
disebutkan tentang Tuhan menciptakan manusia. Berarti bahwa Al Qur’an ialah
sebagai penyambut dari kedatangan manusia yang akan lahir di dalam alam ini,
bahwasannya mereka tidak akan disiasiakan dan tidak akan ditelantarkan.
Q.S. Ar-Rahman ayat 1-4
A. Ayat dan terjemahan
ß`»oH÷q§9$# ÇÊÈ zN¯=tæ tb#uäöà)ø9$# ÇËÈ Yn=y{ z`»|¡SM}$# ÇÌÈ çmyJ¯=tã tb$ut6ø9$# ÇÍÈ
“(Tuhan) yang Maha pemurah. Yang telah
mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”
B. Tafsir Mufradat
Salah satu diantara
nama-nama Allah yang indah (Asmaul Husna).
|
`»oH÷q§9$#
|
Umat Manusia.
|
`»|¡SM}$#
|
Kemampuan
manusia untuk mengutarakan isi hatinya dan memahamkannya kepada orang lain.
|
b$ut6ø9$#
|
C. Tafsir Ayat
“ar-rahman”. (ayat 1)
Arti dari Ar-Rahman adalah amat luas, kalimat dalam pengambilannya
ialah RAHMAT. Yang berarti kasih, sayang, cinta, pemurah. Dia meliputi kepada
segala segi dari kehidupan manusia dan terbentang didalam segala makhluk yang
wujud dalam dunia ini[1].
Apabila kita perhatikan dalam Al-qur’an, maka akan kita jumpai
hampir pada tiap-tiap halaman kalimat-kalimat rohman, rohim, rahmat, rahmati,
rohimi, ruhamaak, arhamah, dan al-arham yang semuanya itu mengandung arti
kasih, sayang, pemurah, kesetiaan, dan lain-lain.
“yang mengajarkan Al-qur’an” (ayat 2)
Inilah salah satu
dari rahman, atau kasih sayang tuhan kepada manusia, yaitu diajarkan kepada
manusia itu al-qur’an, yaitu wahyu ilahi yang diwahyukan kepada nabi-Nya
Muhammad SAW. Yang dengan sebab Al-qur’an itu manusia dikeluarkan dari gelap
gulita kepada terang benderang dan dibawa kepada jalan yang lurus. Maka
datangnya pelajaran Al-qur’an kepada manusia itu yakni sebagai penggenapan
kasih Tuhan. Rahmat ilahi yang utama adalah ilmu pengetahuan yang dianugrahkan
Allah kepada kita manusia. Mengetahui itu adalah suatu kebahagiaan, apalagi
kalau yang diketahui itu adalah Al-Qur’an.
Dan oleh karena
surat ini menyebut nyebut tenatang nikmat-nikmat yang telah Allah anugerahkan
kepada hamba-hamba-Nya, maka terlebih dahulu Allah menyebutkan nikmat yang
merupakan nikmat yang besar kedudukannya dan terbanyak manfaatnya, bahkan
paling sempurna faidahnya, yaitu nikmat diajarkannya Al-qur’an. Karena dengan
mengikuti Al-Qur’an maka diperolehlah kebahagiaan didunia dan diakhirat, lalu
diperolehlah segala keinginan[2].
“yang menciptakan manusia” (ayat
3)
Dia telah
menciptakan manusia dan mengajarinya mengungkapkan apa yang terlintas dalam
hatinya dan terbetik dalam sanubarinya. Sekiranya tidak demikian, maka Nabi
Muhammad Saw takkan dapat mengajarkan al-qur’an kepada umatnya. Penciptaan
manusia pun adalah satu diantara tanda Rahman Tuhan kepada alam ini. Sebab
diantara begitu banyak makhluk Ilahi didalam alam, manusia lah satu-satunya
makhluk yang paling mulia dan paling baik bentuknya. Sebagaimana firman Allah:[3]
ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OÈqø)s? ÇÍÈ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .”
Maka terbentanglah alam luas ini dengan seisinya, sehingga manusia
dapat tinggal dan berdiam diatasnya. Dan Allah menambah Rahmat-Nya kepada
manusia dengan memberikan akal serta fikiran kepada mereka. Dengan akal dan
fikiran tersebut manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan alam. Hujan turun
dan air mengalir, lalu manusia membuat sawah. Jarak diantara satu bagian dunia
dengan bagian dunia yang lain amat jauh.bahkan seperlima dunia adalah tanah
daratan, sedang empat perlima lautan yang luas.
Manusia dengan akal budinya menembus jarak dan perpisahan yang jauh
tadi membuat bahtera dan kapal untuk menghubungkannya satu dengan yang lain. Di
antara begitu banyak makhluk Tuhan di dalam dunia ini, manusialah yang
dikaruniai perkembangan akal dan fikiran, sehingga timbullah pepatah terkenal, bahwasanya tabiat
manusia itu ialah hidup yang lebih maju.
“Yang mengajarkan kepadanya berbicara” (ayat 4)
Barulah Rahman
Allah kepada manusia tadi lebih sempurna lagi, karena manusiapun diajar oleh
Tuhan menyatakan perasaan hatinya dengan kata-kata. Itulah yang ada di dalam bahasa Arab tersebut
“Al Bayan”, yaitu menjelaskan, menerangkan apa yang terasa di hati, sehingga
timbullah bahasa-bahasa. Kita pun sudah sama maklum bagaimana pentingnya
kemajuan bahasa karena kemajuan Ilmu Pengetahuan. Suatu bangsa yang lebih maju,
terutama dilihat orang dalam kesanggupannya memakai bahasa, memakai bicara.
Alangkah malang yang tidak sanggup memakai lidahnya untuk merasakan perasaan
hatinya, “bagai orang bisu bermimpi” kemana dan bagaiman dia akan menerangkan
mimpinya? Oleh sebab itu jelaslah bahwa pemakaian bahasa adalah salah satu
diantara Rahman Allah juga di muka bumi ini. Beribu-ribu sampai berjuta-juta
buku-buku yang dikarang, dalam beratus ragam bahasa, semuanya menyatakan apa
yang terasa di hati sebagai hasil penyelidikan, pengalaman, dan kemajuan hidup.
KESIMPULAN
Surat Ar-Rahman adalah surat yang ke-55 diturunkan di Mekkah. Dia
mempunyai bawaan yang istimewa, karena 31 kali satu susunan kata ayat
diulang-ulang, namun tiap diulang tiap terasa lebih mendalam pengaruhnya ke
dalam jiwa kita, bila membacanya.
Arti dari Ar-Rahman adalah amat luas, kalimat dalam pengambilannya
ialah RAHMAT. Yang berarti kasih, sayang, cinta, pemurah. Dia meliputi
kepada segala segi dari kehidupan manusia dan terbentang didalam segala makhluk
yang wujud dalam dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa
Al-Maraghi, Syekh Ahmad. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. (Semarang:
Toha Putra. 1989).
Bahreisy,
Salim. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir. (Surabaya: PT. Bina Ilmu.
1992)
Hamka. Tafsir Al-Azhar. (Jakarta: Panji Mas.
1986).
Al-Qur’an In Word.